Selasa, 06 Maret 2012

[story]

Seseorang ditolak saat menyatakan cintanya, namun ia tidak terlihat sedih. Temannya bertanya padanya;
"Mengapa ia tidak sedih?"

... Ia menjawab:

"Kenapa saya harus sedih? Saya baru saja kehilangan orang yang tidak mencintai saya. Tetapi dia yang kehilangan orang yang benar-benar mencintainya".

Senin, 05 Maret 2012

[KoreanDrama] Flower Boy Ramyun Shop

Diawali dengan kedatangan Chi Soo. Di dalam pesawat Chi Soo begitu menyilaukan seorang gadis yang duduk di dekatnya. Akhirnya Chi Soo memanfaatkan gadis tadi untuk bersembunyi dari para pengawal yang menjemputnya.

Masih ingin bersembunyi dari pengawalnya  Chi Soo bertemu dengan Eun Bi. Pada awalnya Chi Shoo berniat mempermainkan perasaan Eun Bi, tapi ia sendiri yang tidak bisa melupakan Eun Bi. 

Kang Hyuk sama menyilaukannya dengan Chi Soo saat di pesawat dalam perjalanannya dari Jepang ke Korea. Ia mewarisi toko ramen dari ayah Eun Bi. Akhirnya 4 cowok keren pun bersama-sama membuka toko/warung ramen.

Kisahnya lucu, seneng bacanya..... dan gak sabar nunggu episode-episode berikutnya, belum final sih....

 

Judul: Flower Boy Ramen Shop / Flower Boy Ramyun Shop / Kkot-mi-nam Ra-myeon-ga-ge
Genre: Rom Com
Episode 16
Broadcast Network: TvN

Sinopsis

Beberapa cowok ganteng  dengan penampilan dan sifat yang keren mengoperasikan toko ramen bersama-sama dengan beberapa gadis yang sudah kuliah. Mereka mendapatkan banyak pengalaman dari kehidupan sehari-hari mereka.

Cast:


Jung Il Woo as Cha Chi Soo

Lee Chung Ah as Yang Eun Bi

Lee Ki Woo as Choi Kang Hyuk

 HAPPY READING.....

Episode 1

Episode 2

Episode 3

Episode 4

Episode 5

Episode 6

Episode 7

Episode 8

Episode 9

Episode 10

Episode 11

Episode 12

Episode 13

Episode 14

Episode 15

Episode 16

[KoreanDrama] Can't Lose



Title: Can’t Live With Losing / Can’t Lose / Jigoneun Motsala
Genre: Romance
Episodes: TBA
Director: Lee Jae Dong (Thank You)
Screenwriter: Lee Sook Jin (Great Inheritance)
Broadcast network: MBC , every Wednesday & Thursday 21:55
Broadcast period: 2011-Aug-24

Sinopsis

Eun Jae (Choi Ji Woo) dan Hyung Woo (Yoon Sang Hyun) adalah pasangan suami istri yang berbahagia. Keduanya punya kemampuan dan pengacara yang kompeten.
Ketika kehidupan pernikahan mereka sedang terguncang, kedua pengacara itu berjuang dengan keras saat menjalani proses perceraian.


Cast
Choi Ji Woo as Eun Jae
Yoon Sang Hyun as Hyung Woo
Park Won Sook
Kim Ja Ok
Kim Jung Tae
Jo Mi Ryung











Episode 1

Episode 2

Episode 3

Episode 4

Episode 5

Episode 6

Episode 7

Episode 8

Episode 9

Episode 10

Episode 11

Episode  12

Episode 13

Episode 14

Episode 15

Episode 16

Episode 17

 

Episode 18

Episode 19

Episode 20

[KoreanDrama] Noriko Goes to Seoul




Title : 노리코, 서울에 가다 / No-ri-ko, Seo-wool-ae Ga-da / Noriko Goes To Seoul
Genre : Family, Romance
Episode : 1
Broadcast Network : KBS
Broadcast periode : 10 Sept 2011

Production Credits 
Chief Producer: Choi Ji Young (최지영)
Producer: Moon Joon Ha (문준하)
Director: Lee Gyo Wook (이교욱)
Screenwriter: Seo Jung Min (서정민), Ahn Joo Young (안주영) 


Noriko Goes To Seoul bercerita mengenai perjuangan seorang Ibu Rumah Tangga bernama Mori Noriko untuk mengembalikan senyum dan semangat Miyuki, anak satu-satunya yang dimiliki bersama dengan Hiroshi. Miyuki memutuskan untuk berhenti dari Atletik dan bahkan tidak masuk ke sekolah selama berhari-hari. Noriko yang sangat menyayangi putrinya menjadi sangat sedih melihatnya dan memutuskan untuk mengikuti sebuah ajang pencarian bakat dimana salah satu jurinya adalah Kim Hyun Jae, artis favorit Noriko.

Sebuah kenyataan pahit mewarnai perjalanan kehidupan Noriko. Dokter memvonis Noriko mengidap kanker paru-paru dan Noriko harus menjalani operasi. Noriko memutuskan menunda operasi tersebut dan lebih memilih berangkat ke Seoul. Jadilah judulnya "Noriko Goes to Seoul".

Namun perjalanan Noriko selama di Seoul tak semulus seperti apa yang dibayangkannya. Menyanyi bukanlah hal yang mudah dan Noriko membutuhkan seorang Master/Guru untuk membawanya menuju ke Final. 

Pertemuannya dengan seorang pemuda tampan bernama Kim Minha membuat hidup Noriko menjadi berwarna begitupun dengan Minha sendiri. Tanpa mereka berdua sadari, mereka saling mempengaruhi kehidupan satu sama lain dan saling mensupport dikala semangat mereka tiba-tiba down.


PEMAIN


Takashima Reiko as Mori Noriko

Seorang Ibu Rumah tangga yang memiliki semangat yang tinggi dan sangat menyayangi keluarganya. Kebiasaannya berkumpul bersama teman-temannya sambil belajar Hangul tak sia-sia.



Lee Hong Ki as Kim Minha

Pemuda tampan yang memiliki kemampuan bernyanyi dan bermain gitar yang baik. Dia rela tidak melanjutkan kuliahnya demi mengejar Impiannya menjadi seorang penyanyi. Kehilangan sosok Ayah dan Ibu membuatnya menjadi lebih kuat dan mandiri dalam menjalani kehidupan.
Akting Lee Hong Ki di mini drama Noriko Goes to Seoul mendapat banyak pujian. Selain aktingnya yang memukau, suaranya pun membuat siapapun yang mendengarnya akan jatuh cinta.
Aktingnya sebagai Jeremy di Drama Korea You Are Beautiful sedikit berbeda dengan sosok Minha di drama Noriko Goes to Seoul. Jeremy memiliki imej imut dan lucu sedangkan Minha jauh lebih cool.



Katsumura Masanobu as Hiroshi

Suami dari Mori Noriko. Kehidupan berumah tangga selama 17 tahun tak membuatnya peka terhadap kehidupan keluarganya. Tanpa Hiroshi sadari pekerjaan baginya jauh lebih penting dibandingkan dengan apapun termasuk saat Miyuki memutuskan keluar dari Atletik


Ikura Manami as Miyuki

Anak dari Noriko dan Hiroshi. Rasa tidak percaya diri membuatnya minder dan memutuskan hengkang dari Atletik (lari), salah satu olahraga yang sangat disukainya.

Kim Ji Young as Sam-Wol

Sam-Wol adalah Nenek Minha. Bersama dengan Sang Chul, Paman Minha, dia berusaha untuk membesarkan Minha sebaik-baiknya. Sikapnya yang kadang kala keras dan pembawaannya yang terkadang lucu membuat Noriko sangat menyukainya dan merasa sedih saat harus berpisah dengannya.



Oh Yong as Sang Chul

Dia adalah Paman Minha. Sang Chul tak memiliki pekerjaan dan terkadang hanya membantu di toko kelontong milik Ibunya. Hobbynya adalah tidur. Kedatangan Noriko ke rumahnya membuat hidupnya kacau dan sering uring-uringan. Waktu tidurnya sering diganggu dengan suara Noriko yang sedang berlatih dan teriakan Noriko di pagi buta yang memanggil Minha untuk latihan.
Belum lagi saat Minha menyewakan kamarnya kepada Noriko dan terpaksa Sang Chul harus rela berbagi kamar dengan keponakannya.



Beberapa adegan di Mini drama Noriko Goes to Seoul


[movie] Friendship

Judul : Friendship (Thai: เฟรนด์ชิพ เธอกับฉัน), Friendship You and Me
Rilis : 2008
Sutradara : Chatchai Naksuriya
Genre : Romantic teen

Pemain :
Mario Maurer sbg Singha
Apinya Sakuljaroensuk sbg Mituna
Chalermpon Thikumporn Teerawong sbg Song
Jetrin Wattanasin sbg Adult Singha
Kanawat Chantaralawan sbg Jud Duang


Sinopsis :
Singha (Mario Maurer) menerima telepon dari Jazz,teman SMAnya. Jazz merencanakan reuni SMA dari kelas mereka saja. Ketika mereka bercakap-cakap di telepon, adegan berubah menjadi memori Singha saat tahun akhir di SMA. Saat dia bertemu dengan cinta pertamanya, Mituna (Apinya Sakuljaroensuk).

Hari pertama, tahun terakhir SMA, Singha sedang menunggu bus dan melihat seorang wanita jatuh. Dia membantu wanita tersebut dan naik bus ke sekolah. Mereka mempunyai teman sekelas baru, Lam dan Mituna. Mituna telat ke sekolah tapi dimaklumi karena dia baru di sekolah itu. Dia duduk di sebelah Jazz dan didepannya Kanda, yang nantinya akan berteman dengannya.

Pada awalnya Singha dan teman-temannya mengejek dia (Mituna-red) karena dia pendiam. Dia (Singha) berteman dengan Lam yang menyelamatkannya dari Kong,yang hampir membunuhnya. Lam menjadi dekat dengan Grup Singha, dan akrab satu sama lain.

Mituna membenci Singha karena diperolok apalagi mereka pasangan dansa. Hingga, Mituna masuk ke dalam bus, mereka memperoloknya karena membantu wanita bisu.

Sejak saat itu Singha menguntit Mituna untuk mengetahui dimana ia tinggal. Dia meminta maaf kepada Mituna, tetapi Mituna tak mau berbicara dengannya. Grup Singha bersama dengan Jazz dan Kanda meminta ibu Mituna untuk membujuknya, bergabung ke dalam proyek mereka. Mereka pergi ke desa dan membantu mendidik anak-anak dengan memberi buku catatan dan lainnya. Pada malam api unggun, Singha mengungkapkan isi hatinya dengan menceritakan bunga yang dia paling disukai dan bunga kedua yang disukainya yang ia sebut Mituna. Dirinya ingin menjadi sisi terang bagi Mituna.

Teman Mituna dan Grup Singha menjadi dekat dan membantu memperbaiki rumah Mituna. Mereka pergi bersama ke sebuah resort dan klub skate. Hingga, Mituna dan Singha mencintai satu sama lain. Lam dibunuh oleh Kong, yang membuat mereka sedih. Singha memberikan kertas ke Mituna untuk menandatangani buku persahabatan mereka.

Dia (Mituna) pulang ke rumah dan baru tahu kalau dia harus pindah ke desa. Pada hari ujian akhir,Mituna berbohong kepada Singha bahwa dia harus pergi ke desa selama beberapa hari. Setelah menyelesaikan ujian, dia meninggalkan sebuah catatan kepada Singha bahwa mereka akan berbicara saat hari kelulusan.

Sebelum kelulusan, ayah Singha dipindahtugaskan sehingga mereka harus pindah. Pada hari kelulusan, Singha memutuskan untuk menunggu Mituna tapi berubah pikiran karena temannya. Dia mabuk dan tertidur. Dia terbangun, dan mencari Mituna di sekolah dan di rumah Mituna. Berakhir di taman, dia menunggunya hingga turun hujan. Dia tertangkap oleh polisi tetapi diakui sebagai anak sersan.

Setelah kenang-kenangan itu, temannya berkata padanya saat reuni jika Mituna ingin melihatnya, maka ia akan datang. Dia harus pergi ke desa dan bertemu dengan ibu Mituna. Mituna dan Singha kembali bertemu tapi Mituna sakit dan mereka berbicara sepanjang malam. Dini hari, Mituna meninggal sambil mendengarkan perkataan Singha.

Ibu Mituna memberi sesuatu kepadanya, yang ingin diberikan Mituna kepada Singha. Singha membaca catatannya dan menemukan hari dimana ia pindah, dimana Singha adalah orang yang paling penting dalam hidupnya. Dia baru mengetahui bahwa ibu Mituna yang membantunya pada hari itu. Bunga Marigold yang dia berikan kepada ibu Mituna, selalu disimpan Mituna dan menjadi alasan mengapa ia menyukai bunga Marigold.

Dia mengetahui bahwa Mituna menepati janjinya untuk berbicara dengannya di hari kelulusan namun akhirnya mencari dirinya di taman dan di rumah. Mituna takut tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Dia mencoba kembali ke sekolah tetapi gagal.

[story] Seorang Pramugari

Saya adalah seorang pramugari biasa dari china Airline. Karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap harinya hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.
Pada tanggal 17 juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya. Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari shanghai menuju peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.
Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua, dan terlihat jelas sekali gaya desanya. Pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang. Kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju, seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.
Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minum, ketika melewati baris 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.
Kami menanyakan mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakkan karung tua di atas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkan duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.
Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia menjawab bahwa dia hendak ketoilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarang, takut merusak barang didalam pesawat.
Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ketoilet, pada saat menyajikan minum yang ke dua kali, kami melihat dia melirik kepenumpang sebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakkan segelas minuman teh dimeja dia. Ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minuman kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.
Saat kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya. Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja dikota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat 3 di Peking. Anak sulung yang bekerja dikota menjemput kedua orangtuanya untuk tinggal bersama dikota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orangtua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking. Anak sulungnya tidak tega orangtua tersebut naik mobil megitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama – sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri. Akhirnya dengan terpaksa disetujui dengan anaknya.
Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai oleh anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakkan karung tersebut diatas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati – hati dia meletakkan karung tersebut.
Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil ? dan meminta saya meletakkan makanannya dikantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat kaget.
Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata seorang desa menjadi begitu berharga. Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh didalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri , perbuatan yang tulus tersebut benar – benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.
Sebenarnya kami menganggap semua hal sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut menyembah kami, mengucap terima kasih bertubi – tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami didesa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak. Hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tau bagaimana mengucap terima kasih kepada kalian.
Semoga tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seorang anggota yang bekerja dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.
Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam – beragam penumpang saya sudah jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain – lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya.
Janganlah kalian memandang orang dari penampilan luar, tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat

[story] Berkorban Itu Indah

Musim hujan sudah berlangsung dua bulan sehingga dimana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak diantara daun-daun hijau yang bergoyang-goyang.
“Apa kabar daun hijau .? Katanya. Tersentak daun hijau menoleh kearah suara yang datang.
“Oou.. , kamu ulat .. Badanmu kelihatan kecil dan kurus. Mengapa .?” Tanya daun hijau.
“Aku hampir tidak mendapat dedaunan untuk makanku,, Bisakah engkau membantuku sobat.?” Kata ulat kecil.
“Tentu .. tentu .. mendekatlah kemari”
Daun hiaju berfikir, Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku kelihatan berlobang-lobang. Tapi tak apalah. Perlahan-lahan ulat menggerakan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih dengan daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat.
Ketika si ulat mengucap terima kasih kepada sahabatnya yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas didalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang disana-sini, namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat yang kecil dan lapar. tidak lama berselang ketika musim panas datang daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ketanah, disapu orang dan dibakar.
Apa yang terlalu berarti didalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama.? Toh .. akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunya “Hati” bagi sesamanya. Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri.
Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi Indah. Ketika berkorban, diri kita sendiri menajadi seperti daun yang berlobang namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap hijau.
Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita. Bagi “Daun hijau” , berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan kering dan jatuh.
demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian akan mati. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbutan baik :
Kasih
Pengorbanan
Pengertian
Kesetiaan
Kesabaran
Dan kerendahan hati.
Jadikanlah pengorbanan itu sebagai suatu yang menyenangkan dan membawa suka cita tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban. Mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa dilakukan.
Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada taranya dari Allah hingga kita bisa diselamatkan seperti sekarang ini

[story] KISAH CINTA DARI CHINA

Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari China dan langsung menyentuh seisi dunia.
Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.
Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya untuk isterinya yang berusia 80 tahun itu meninggal dunia di dalam goa yang selama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya.
50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama
Xu Chaoqin …
Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudah punya beberapa anak….
Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua…..Untuk menghindari gossip murahaan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing.
Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka.
Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan ia berulang-kali bertanya,”Apakah kau menyesal?” Liu selalu menjawab, “Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik”.
Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun.
Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu.
Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, “Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.
Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.
“Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai aku meninggal, sekarang kau telah mendahuluikun, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?”
Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya.
Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly.
Pemerintah telah memutuskan untuk melestarikan “anak tangga cinta” itu, dan tempat kediaman mereka telah dijadikan musium agar kisah cinta ini dapat hidup terus.

[story] Gadis Kecil di Pesta Ulang Tahun

Hari ini adalah hari ulang tahun ketiga keponakanku…,peri kecil yang amat ku nanti kelahirannya. Aku sudah mempersiapkannya sejak lama, ku pilih kartu undangan lucu dan menarik untuk mengundang teman-teman datang,dan aku memilih sebuah restoran cepat saji sebagai tempat untuk merayakannya.
Sore ini tampak cerah..,aku dan keluarga serta beberapa kerabatku datang lebih awal untuk mempersiapkan tempat dan sedikit acara yang akan kami adakan. Beberapa tamu undangan mulai berdatangan sampai pada akhirnya semua tamu telah datang.
Suasana begitu meriah dan ramai di penuhi suara tepuk tangan dan nyanyi,tak kalah ramai nya dengan suara tawa anak – anak dan kegembiraan mereka dengan meloncat dan berlari….
Di tengah kegembiraan itu…tanpa sengaja aku menoleh ke halaman luar lewat dinding kaca..dan mata ku bertumpu pada seorang gadis kecil berpakaian lusuh tanpa alas kaki sedang berdiri terpana.Sepertinya dia juga menikmati kegembiraan kami…,sesekali dia menelan air liurnya dan aku menangkap rasa lapar tergambar pada wajahnya yang tirus.
Aku terhenyak melihatnya…,aku pandangi kembali wajahnya yang mungil..senyumnya yang polos..kemudian pandanganku memutar menatap keramaian di sekelilingku…,betapa suatu keadaan yang sungguh berbeda…
Terbayang masa kecilku..,ketika aku dan ibu ku melintasi sebuah rumah.,rumah yang begitu ramai..,banyak anak kecil seusiaku dengan berpakaian bagus bernyanyi dan bertepuk tangan..,tertawa riang..berloncat-loncat..,sesaat aku berhenti dan terpaku menatapnya…,ketika tangan ibuku menarikku..aku menatap mata ibu ku dan bertanya…’itu apa bu.., kenapa banyak anak-anak di sana..?’ Ibu ku menghela nafas..,sambil menatapku ia berkata..’itu pesta ulang tahun..,anakku…’
‘Ulang tahun…,kapan aku ulang tahun,bu…?’..mendadak timbul sebersit harapan bahwa suatu saat aku pun akan merasakan kegembiraan pada pesta ulang tahunku.
Ibu ku berjongkok..,sambil memegang pundakku ia berkata..”setiap tahun pada setiap tanggal kelahiranmu..itulah hari ulang tahun mu nak.., tapi maafkan ibu karena sampai saat ini ibu belum mampu mengadakan pesta untuk ulang tahun mu…’
Aku melihat kesedihan pada raut wajah ibuku… “Ayo nak kita pulang….’ Aku mengikuti langkah ibu ku sambil beberapa saat sesekali aku masih menoleh rumah yang ramai itu.., rumah yang ibu ku katakan ada pesta ulang tahun…,,pesta yang ramai..,pesta yang penuh kegembiraan..
.
Aku melangkah keluar menghampiri gadis kecil itu..,sedikit membungkuk aku menyapanya..”hallo adik kecil..”..gadis kecil itu tersentak dan membalikkan badannya bergegas pergi. AKu memegang pundaknya dan dia tampak ketakutan. ”Ayo masuk…,kamu mau ikut pesta ulangtahun ini kan?” Mata beningnya menatapku dengan ragu…,aku mengulangi pertanyaanku,”kamu mau ikut pesta ulang tahun ini kan…?” Ia mengangguk dan aku menggandengnya masuk…
Aku memintanya duduk lalu memberinya satu porsi makanan.Wajah lugunya terlihat gembira tapi mata beningnya seperti menyimpan sesuatu…
“Makanlah dik…” dia menatap makanan itu lalu menggelengkan kepalanya.
“Kamu tidak suka makanan itu..?” Ia kembali menggelengkan kepalanya.
“kenapa…?” “Aku ingat ibu”..,jawabnya
“Aku mau memberi makanan ini untuknya..”
“Ada apa dengan ibumu..?”
“Ibuku sakit…,aku tidak tahu apa ibuku akan mempunyai kesempatan untuk bisa makan makanan enak seperti ini…” Dia tertunduk dan dari mata beningnya aku melihat airmatanya mengalir…
Aku tersentak mendengarnya…terbayang olehku saat ibuku terbaring sakit,apapun yang aku sediakan tidak lagi bisa membuatnya berselera untuk makan. Demikian juga seringkali saat aku membayar mahal untuk satu porsi makanan yang aku makan..,terbayang olehku ibu yang duduk di dipan kayu sedang menghitung lembar-lembar uang lusuhnya.Ketika aku hampiri dia berkata..,”maafkan ibu nak,..karena ibu tidak pernah bisa memberimu makanan yang enak dan bergizi..,mungkin uang ini hanya cukup untuk kita makan beberapa hari saja..”
Setiap kali aku melihat ibu menghitung uang belanjanya yang lusuh..,aku membatin dalam hatiku bahwa jika aku besar nanti aku akan memberi ibu makanan-makanan yang enak dan bergizi.
Aku juga ingat..bahwa aku berjanji dalam hati bahwa jika aku besar nanti aku mau membeli sebuah rumah yang nyaman untuk kami tinggal..,mau membeli sebuah mobil dan mengajak ibu jalan-jalan.
Aku berjuang untuk mewujudkan harapanku itu..tapi ternyata aku tak pernah sempat membelikan ibu sebuah rumah yang nyaman apalagi membeli sebuah mobil untuk mengajaknya jalan-jalan.
Aku bekerja apa saja yang penting halal..,aku mencari uang karena ingin bisa kuliah dan bekerja di kantoran.Setamat SMA aku juga bekerja dan malamnya aku kuliah,tidak jarang sepulang kuliah aku belajar dengan penerangan lampu minyak yang redup. Aku bahkan jarang membelikan ibu makanan enak dan bergizi seperti janjiku waktu aku kecil..karena saat aku belikan ibuku selalu berpesan agar sebaiknya uangku itu ditabung untuk biaya kuliahku. Aku mengikuti sarannya, menabung untuk biaya kuliahku maklumlah gajiku tidak seberapa,tapi ternyata hal ini akhirnya terkadang menjadi sebuah penyesalan karena aku tidak pernah bisa memberinya apa-apa.
“Om…” Sapaan gadis kecil itu membuyarkan lamunanku.
“Boleh aku bawa pulang makanan ini…?” AKu mengangguk.
Aku memesan satu porsi lagi dan memberikan padanya,”ini untuk Ibu mu…”
Bola mata bening gadis kecil itu berbinar..sambil tersenyum ia mengucapkan terimakasih padaku. Dengan menenteng bungkusan makanan,langkah kecilnya berlari menjauh dariku….
Saat kita tertawa gembira dalam pesta….ada begitu banyak sesama kita yang menangis dan kesepian..
Saat kita menyia-nyiakan waktu dan uang sekolah kita….ada begitu banyak sesama kita yang tidak mampu untuk sekolah..
Saat kita membayar mahal untuk satu porsi makanan yang kita makan…ada begitu banyak sesama kita yang tidak mampu membeli makanan walau hanya sekedar mengganjal rasa lapar…,mungkin uang yang kita keluarkan untuk membayar satu porsi makanan kita sama besar dengan penghasilan mereka satu minggu…
Saat kita mengeluarkan uang untuk membeli sepotong pakaian mahal ada banyak sesama kita yang bahkan tidak mampu membeli pakaian..
Saat kita tidak bersyukur atas pekerjaan yang kita miliki…ada banyak sesama kita yang tidak mempunyai kesempatan untuk bekerja…
Saat kita tidak bersyukur atas kesehatan kita…ada banyak sesama kita yang sakit dan tidak mampu berobat..
Saat kita tidak bersyukur atas tubuh kita yang normal…ada begitu banyak sesama kita yang cacat….
Saat kita kurang bersyukur atas pendamping hidup yang kita miliki..atas istri atau suami…ada begitu banyak orang yang sampai saat ini masih berjuang untuk bertemu dengan pendamping hidupnya…
Saat kita menyia-nyiakan orantua dan kurang memperhatikannya…ada begitu banyak anak-anak yang sejak lahir bahkan tidak pernah tahu siapa orangtuanya…
Saat kita menyia-nyiakan anak dan kurang memperhatikannya…ada begitu banyak orang-orang yang tidak pernah bisa melahirkan anak-anaknya…